Berita

Sidoarjo, 25 April 2025– Keceriaan dan semangat belajar tampak jelas di kebun belakang madrasah pada hari Jumat, 25 April 2025. Siswa-siswi Fase A MIN 1 Sidoarjo terlibat aktif dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengusung tema kearifan lokal dan kewirausahaan. Kali ini, pengalaman berharga didapatkan melalui kegiatan menanam bibit kangkung, di mana mereka tidak sendiri, melainkan didampingi oleh ibu guru wali kelas Fase A serta para mahasiswa PGMI FTK UINSA yang turut serta memberikan pendampingan.

Sejak pagi hari, wajah-wajah antusias para siswa Fase A terlihat bersemangat menggali tanah, membuat lubang tempat bibit ditanam, dan dengan hati-hati menanam bibit kangkung yang telah disiapkan. Tawa riang sesekali terdengar saat mereka saling berbagi tugas dan belajar tentang bagaimana cara menanam yang baik. Kehadiran para mahasiswa menjadi angin segar, memberikan bimbingan praktis, menjawab pertanyaan polos dari para siswa, serta menularkan semangat belajar yang tinggi.

“Senang sekali bisa menanam kangkung. Ternyata seru ya!” ujar (Rara), salah satu siswa Fase A dengan tangan penuh tanah namun tetap ceria

Para mahasiswa pun tampak menikmati interaksi dengan para siswa. Mereka tidak hanya memberikan instruksi teknis menanam, tetapi juga berbagi cerita tentang pentingnya tanaman bagi kehidupan, siklus pertumbuhan, hingga potensi kangkung sebagai sumber makanan yang bergizi dan bernilai ekonomi. Kegiatan ini menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan sekaligus melatih kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak-anak.

Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini dari salah satu guru adalah “Kegiatan P5 ini tidak hanya mengenalkan siswa pada praktik menanam, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai gotong royong, kemandirian, dan kepedulian terhadap lingkungan. Kehadiran mahasiswa sebagai pendamping tentu sangat membantu dalam memudahkan pengkondisian siswa serta memberikan dukungan dan apresiasi terhadap hasil kerja siswa sehingga pengalaman belajar  yang telah dilakukan terasa lebih mendalam dan menyenangkan bagi anak-anak,” ujarnya

Projek menanam kangkung ini diharapkan tidak hanya berhenti pada proses penanaman. Rencananya, para siswa akan terus memantau pertumbuhan tanaman, belajar tentang cara merawatnya, hingga akhirnya dapat memanen hasil jerih payah mereka. Pengalaman ini diharapkan dapat menanamkan pemahaman tentang siklus hidup tanaman, pentingnya ketahanan pangan, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Kegiatan “Dari Biji Jadi Bersemi” ini menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan pengalaman langsung akan lebih membekas di benak siswa. Kolaborasi antara siswa Fase A dan mahasiswa ini tidak hanya menghasilkan bibit kangkung yang tertanam, tetapi juga menumbuhkan benih-benih karakter positif dan semangat belajar yang akan terus bersemi di masa depan.