Berita

Surabaya, 7 Februari 2025 – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Ampel Surabaya sukses menyelenggarakan acara pembekalan mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)-Asistensi Mengajar. Kegiatan ini diikuti 670 mahasiswa dari program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Pendidikan Matematika (PMT) dan Pendidikan IPA (P.IPA). Kegiatan dilaksanakan secara daring dan menghadirkan Ahmad Zubaidi Amrullah yang kerap disapa Mr.Ubed, seorang pendidik inspiratif sekaligus penerima Anugerah Guru Madrasah Inspiratif 2024 dari Kementerian Agama RI yang saat ini sedang menempuh pendidikan lanjut di Iowa University- Amerika Serikat, sebagai salah satu pembicara utama.

Dengan mengusung tema “Guru di Era Digital: Menginspirasi dan Berinovasi untuk Masa Depan”, acara ini bertujuan untuk membekali mahasiswa calon pendidik dengan wawasan dan keterampilan dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan di era digital. Dalam paparannya, Ahmad Zubaidi Amrullah menyoroti perubahan pola belajar generasi Z dan Alpha yang semakin bergantung pada teknologi, serta tantangan kesenjangan digital yang masih menjadi kendala di beberapa daerah.

Tantangan dan Peluang di Era Digital Menurut Ahmad Zubaidi, salah satu tantangan utama dalam pendidikan saat ini adalah perubahan pola belajar siswa yang lebih interaktif dan berbasis teknologi. “Guru di era digital harus bisa menjadi fasilitator yang mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa,” ujarnya. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran digital.

Namun, di balik tantangan tersebut, era digital juga menghadirkan berbagai peluang bagi guru untuk berinovasi. Ahmad Zubaidi menekankan bahwa teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan efektif. “Bukan teknologi yang menggantikan guru, tetapi guru yang memaksimalkan teknologi untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna,” tambahnya.

Menjadi Guru yang Adaptif dan Inspiratif Dalam sesi interaktif, mahasiswa diajak untuk berdiskusi mengenai karakteristik guru yang ideal di era digital. Melalui platform Wooclap, para peserta berbagi pandangan tentang peran guru sebagai mentor, inovator, motivator, dan kolaborator. Ahmad Zubaidi juga berbagi pengalamannya dalam berbagai program pengembangan kompetensi guru, termasuk beasiswa internasional dan pelatihan di berbagai institusi ternama seperti Harvard University dan University of Michigan.

Sebagai penutup, Ahmad Zubaidi mendorong mahasiswa untuk terus belajar dan berkembang sebagai pendidik masa depan. “Seorang guru bukan hanya mengajar, tetapi juga membentuk masa depan siswa. Mari kita manfaatkan teknologi dengan bijak untuk menginspirasi generasi mendatang,” pesannya.

Acara ini mendapat respons positif dari para peserta, yang merasa termotivasi dan semakin siap menghadapi dunia pendidikan di era digital. Dengan pembekalan ini, mahasiswa diharapkan dapat menjadi pendidik yang tidak hanya cakap dalam mengajar, tetapi juga inovatif dan inspiratif dalam membimbing generasi masa depan.


Tentang Pembicara: Ahmad Zubaidi Amrullah adalah seorang pendidik (Guru Bahasa Inggris di MAN 2 Gresik) berprestasi yang telah menerima berbagai penghargaan dan mengikuti program pengembangan kompetensi guru di tingkat nasional maupun internasional. Ia aktif dalam pelatihan guru, program beasiswa, serta berbagai inisiatif pendidikan berbasis teknologi. Saat ini sedang menempuh pendidikan Masternya di Iowa University, Amerika Serikat melalui program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag RI.