Berita

@Ushuluddin & Filsafat

Wednesday, 9 March 2022

Awali Perkuliahan Semester Genap 2021-2022  FUF UIN Sunan Ampel Adakan Kuliah Tamu (Visiting Lecture)

Dewasa ini fenomena saling menyalahkan, saling lapor dan hiruk-pikuk persoalan kebencian baik antarindividu, kelompok maupun golongan jamak menghiasi media massa dan mengepung ruang public di negeri tercinta ini. Era post truth yang pada awalnya dimanfaatkan untuk kepentingan politik saat ini juga dipergunakan dalam segala lini isu dan agenda. Terdapat kemiripan antara post truth dengan berita hoax. Hal ini diperparah dengan kemunculan akun-akun bayaran (populer disebut dengan buzzer) yang memang sengaja mengangkat suatu topik secara terus-menerus (menyundul) atau memberikan komentar tentang suatu berita yang mengakibatkan pengguna media sosial mengalamai kebingungan bahkan pada titik tertentu mempercayai “kebenaran” berita meski ia termasuk kategori hoax.

Laporan yang disampaikan oleh agensi marketing “We Are Social” dan platform manajemen media sosial “Hootsuite” mengungkapkan bahwa sampai dengan Januari 2021 ternyata lebih dari separuh penduduk di Indonesia telah “melek” alias aktif menggunakan media sosial. Laporan bertajuk Digital 2021: The Latest Insight into The State of Digital tersebut secara rinci menyebutkan bahwa dari total 274,9 juta penduduk Indonesia, sebesar 61,8% (170 juta) telah menggunakan media sosial. Hal ini tentu menjadi problem jika angka sebesar itu terpengaruh oleh berita-berita yang tidak valid.

Menyadari hal di atas, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya terpanggil untuk memberikan kontribusi akademis dalam menangkal penyebaran berita-berita hoax. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan memperkuat basis keilmuan dan integritas mahasiswa. Mahasiswa sebagai salah satu agen perubahan sosial harus memiliki integritas diri dan akademis yang kuat serta independen guna menghadapi era post truth dan disrupsi saat ini. Untuk itulah, di awal perkuliahan Semester Genap 2021-2022 ini, FUF menggelar visiting lecture di mana kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa 08 Maret 2022 dengan mengusung tema “Narasi Agung Tradisi Keilmuan untuk Masa Depan: Dialog Kajian Agama dan Filsafat pada Dunia yang Paralel-Multiverse”. Acara ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Prof. Dr. Imron Arifin, M.Pd. (Alumnus Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel, Guru Besar Universitas Negeri Malang) dan Prof. Dr. Zainuddin Maliki, M.Si. (Alumnus Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel, Akademisi, Anggota DPR RI). Adapun moderator dalam acara ini adalah Dr. Loekisno Choiril Warsito, M.Ag. (Alumnus Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel, Dosen Senior FUF UIN SA).

Bertindak sebagai narasumber pertama, Prof. Zainuddin Maliki memfokuskan pemaparan materinya pada intensity (akar masalah) hubungan filsafat dan agama dalam kerangka kemunculan post-truth hingga era disrupsi. Sedangkan Prof. Imron Arifin menganalisa extensity (penampang) hubungan filsafat dan agama dalam bingkai kemunculan era meta-verse di mana terdapat paling tidak lima parameter, yaitu: kemunculan industry 4.0 dan society 5.0, keniscayaan menguasai soft skills yang justru makin kompleks serta mendominasi dan pada saat yang sama hard skills kehilangan dominasinya meski yang disebut terakhir tidak semua bisa diabaikan, new normal kaitannya dengan pandemi Covid-19, dan kemunculan meta-verse itu sendiri. Kedua narasumber memberikan saran kepada civitas akademika FUF—sebagai pengkaji filsafat dan agama—yang secara garis besar dirangkum sebagai berikut: pertama, mengedepankan comprehensiveness dalam mengkaji dua ranah tersebut; kedua, beorientasi kepada kemanusiaan (humanity); ketiga, agama dan filsafat digunakan sebagai sarana pembebasan dari belenggu marjinanlisasi yang ditimbulkan oleh teknologi; keempat, menyemai kembali nilai-nilai transcendental. Terakhir, narasumber juga menyarankan supaya kajian-kajian di FUF berorentasi pada penguatan soft skills mahasiswa guna menjawab tantangan di era post truth dan disrupsi dewasa ini.

Kegiatan visiting lecture ini diharapkan mampu menghadirkan perspektif baru bagi civitas akademika FUF khususnya dalam merespons era post truth dan multi-verse serta memberikan inspirasi dalam mengem­bangkan kepe­kaan sosial secara komprehensif. Lebih lanjut, kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kepedulian mahasiswa FUF untuk menyu­sun strategi alternatif melalui inisiatif kepemimpinan dalam nilai-nilai keagamaan dan kema­nusiaan yang lebih kontekstual dengan keadaan masyarakat dan kearifan lokal. Mahasiswa diharapkan mampu menggali berbagai potensi serta kecerdasan mereka sehingga benar-benar bisa memberikan kontribusi positif dalam membangun strategi dalam menghadapi era post truth dan multi-verse. [nh-wu]