Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menampilkan orientasi yang khas, yang membedakannya dari fakultas-fakultas lain yang intensif dalam penggunaan laboratorium kimia atau rekayasa mesin. Di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINSA, standar K3 lebih menitikberatkan pada dimensi ergonomis di ruang-ruang kuliah dan kantor administratif, kesehatan psikososial dalam ekosistem kerja dan pembelajaran yang dinamis, serta keamanan infrastruktur umum, seperti pencegahan kebakaran pada ruang arsip, studio penyiaran, dan ruang seminar. Mengingat mandat fakultas dalam membentuk agen perubahan berbasis nilai-nilai keislaman dan keilmuan, aspek K3 juga meliputi kesiapsiagaan terhadap potensi risiko selama kegiatan penelitian lapangan atau pengabdian masyarakat. Pendekatan ini merupakan inisiatif holistik yang bertujuan untuk menjamin kelancaran dan keamanan seluruh aktivitas akademik serta penelitian.

Implementasi K3 di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINSA merupakan elemen esensial dari prinsip-prinsip keislaman dan keilmuan yang dipegang teguh, yang menekankan pada prinsip kemaslahatan dan perlindungan jiwa (hifz al-nafs). K3 pada konteks ini menjadi tanggung jawab bersama seluruh warga sivitas akademika, mencakup dekanat, dosen, staf administratif, serta mahasiswa. Melalui internalisasi budaya K3, fakultas memastikan bahwa seluruh anggotanya, termasuk mahasiswa penyandang disabilitas, memperoleh aksesibilitas dan perlindungan yang setara serta aman. Komitmen ini dimaksudkan untuk membentuk lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat yang tidak hanya inklusif dan produktif, tetapi juga menjamin bahwa proses pendidikan serta pengembangan ilmu Ushuluddin dan Filsafat di UINSA berlangsung dalam kondisi yang sehat dan minim risiko.