Pusat Kajian Diplomasi Islam sebagai salah satu bentuk implementasi paradigma keilmuan Menara Kembar Tersambung (Integrated Twin Towers) yang dianut oleh UIN Sunan Ampel Surabaya diharapkan akan dapat merefleksikan persinggungan antara ilmu hubungan internasional dengan ilmu keislaman.

Pusat Kajian Diplomasi Islam dibentuk sebagai respon terhadap perkembangan isu-isu hubungan internasional yang kini tidak lagi dapat mengabaikan peran penting agama, termasuk Islam. Selain itu, keberadaan Pusat Kajian Diplomasi Islam juga akan mendukung posisi Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia dengan politik luar negerinya yang bebas aktif. Hal ini mengingat bahwa keterlibatan Indonesia dalam isu-isu hubungan internasional yang menyangkut masalah agama, khususnya Islam, tentunya akan dianggap penting dan sangat diharapkan oleh banyak pihak. Oleh karena itu, Pusat Kajian Diplomasi dapat menjadi rujukan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan luar negeri yang strategis namun tetap berlandaskan nilai-nilai keislaman.

Terdapat beberapa agenda yang dirancang agar Pusat Kajian Diplomasi Islam dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Pertama, melakukan kajian dan riset di bidang diplomasi Islam baik dengan pembiayaan mandiri, DIPA RKAL UINSA, Diktis maupun kerjasama dengan berbagai instansi relevan.  Kedua, menerbitkan jurnal yang bernama Journal of Islam and Diplomacy. Jurnal ini akan menjadi wadah publikasi bagi penulis lokal maupun internasional yang memiliki ketertarikan terhadap bahasan mengenai diplomasi, termasuk juga bahasan mengenai perdamaian dan resolusi konflik internasional, yang dikaitkan dengan ajaran Islam. Jurnal ini nantinya juga akan diupayakan untuk menjadi jurnal nasional terakreditasi. Kedua, membentuk kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, dan Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) yang berbasis di Universitas Gadjah Mada. Kerjasma lain juga akan dilakukan dengan lembaga-lembaga internasional seperti ASEAN, UN dan lembaga lain yang bermanfaayt bagi kepentingan kedua belah pihak.  Kerja sama tersebut diharapkan dapat menjadi pondasi yang kuat bagi Pusat Kajian Diplomasi Islam sebagai lembaga rujukan bagi aktor negara maupun non-negara dalam kajian diplomasi yang berlandaskan nilai-nilai keislaman.

Info lebih lanjut hubungi puskid.fisip@uinsa.ac.id