Berita

Tahun kedua program Mandiri Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya membuka beberapa pilihan bentuk, yaitu: magang, asistensi mengajar, kewirausahaan, dan riset atau penelitian. Ketiga mahasiswi Program Studi Sejarah Peradaban Islam bernama Fahmia, Faiza dan Delila memilih untuk magang di Museum Nahdlatul Ulama (NU) Surabaya selama empat bulan. Kegiatan magang bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam menerapkan teori yang telah dipelajari, memperluas pengalaman, serta meningkatkan kompetensi dan kesiapan dalam menjalankan pekerjaan secara profesional.

Magang sudah dimulai pada Selasa, 4 Februari 2025. Pada awalnya ketiga mahasiswa ini tidak mengetahui adanya museum NU di Surabaya. Informasi keberadaannya baru mereka dapatkan dari teman sejurusan. Kunjungan pertama memberi kesan bahwa museum NU yang bergaya klasik ini ternyata besar. Bangunannya terdiri tiga lanta dengan berbagai koleksi berupa manuskrip, dokumen lama, potret para tokoh NU, dan lain-lain. Dari koleksi tersebut, para pengunjung akan bisa mendapatkan banyak wawasan berharga yang mungkin belum diketahui sebelumnya. Hal yang tampaknya perlu ditambah adalah aspek pencahayaan ruangan yang terkesan masih kurang.

Hari pertama magang, para mahasiswa disambut langsung oleh Kepala Museum NU, Bapak Muhammad Kaiyis. Beliau berharap kehadiran mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi museum dengan membantu dalam pengelolaan dan penyampaian informasi kepada pengunjung. Selain itu, beliau juga berharap kegiatan ini dapat berkesinambungan. Dengan begitu mahasiswa tidak hanya akan menguasai teori-teori keilmuan secara tertulis, tetapi juga dapat mengimplementasikannya secara langsung di lapangan. Bagi ketiganya, kegiatan ini merupakan bekal berharga untuk memasuki dunia kerja di bidang sejarah dan kepariwisataan. Di samping wujud kontribusi nyata bagi masyarakat.

Di pekan adaptasi, mereka diajak berkeliling oleh dosen pamong, Ilham Maulana, untuk mengakrabi berbagai koleksi yang ada di Museum NU. Saat menyimak penjelasan, Faiza sempat terkesima dengan salah satu koleksi hingga ia bertanya, “Ini beneran ta mas langsung dari Mekkah?” Mas Ilham menjawab, “Loh, iyaa, asli dari Makkah, tapi ini salinannya.” Mas Ilham melanjutkan, “surat ini berisi jawaban dari surat yang telah dikirimkan oleh Komite Hijaz perihal kebebasan bermazhab di Haramain dan beberapa kebijakan lainnya.”

Pada bilik berikutnya terpajang potret-potret tokoh NU. Pada saat ketiga mahasiswa melihat potret tersebut, ternyata ada beberapa tokoh yang tidak mereka ketahui, padahal memiliki peran penting dalam pendirian organisasi NU. “Oh… ternyata K.H. Abdul Hamid Faqih itu yang pertama kali mengusulkan nama Nuhudlul Ulama, sebelum menjadi nama Nahdlatul Ulama atas usulan KH. Mas Alwi,” ujar Delila. Tak berapa lama, Fahmia terkesan dengan salah satu potret tokoh, yaitu K.H. Ahmad Dahlan Ahyad, “Loh, kukira yang mendirikan Tashwirul Afkar itu cuma K.H. Wahab Hasbullah, ternyata ada tokoh lain, KH. Ahmad Dahlan Ahyad (Wakil Rais NU periode pertama).”

Pada pekan berikutnya, dosen pamong kembali menghampiri ketiganya yang saat itu sedang bercengkrama. “Ayo kalian ikut saya, kita akan latihan menjadi tour guide,” ajaknya. Hati ketiganya sempat berdebar karena ini merupakan pengalaman pertama mereka. Dosen pamong lantas mengajari mereka bagaimana cara mendampingi dan menyampaikan informasi yang baik serta mudah dipahami berdasarkan umur dan wawasan pengunjung museum. Saat praktik pertama kalinya, mereka menjadi tour guide untuk siswa-siswi MI yang tengah berkunjung ke museum. Mereka berinisiatif mengadakan kuis, lalu jika ada yang bisa menjawab, mereka beri hadiah. Kuis semacam ini kemudian mereka terapkan bagi para pengunjung berikutnya, tapi khusus untuk para siswa TK hingga SMP. 

Selain menjadi tour guide, mahasiswa magang MBKM juga ditugasi untuk membantu membuat beberapa akun media sosial museum. Media tersebut berisi informasi dan konten-konten menarik tentang museum. Akun media sosial tersebut mencakup Instagram (@museumnu) dan TikTok (@MuseumNU Official). Saat ini yang sedang mereka kerjakan adalah pembuatan website museum. Semoga dimudahkan dan diberi kelancaran. Ditunggu hasilnya ya!