Berita

@Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Wednesday, 13 April 2022

Pemberdayaan Perempuan dan Peningkatan Kesehatan Mental Pada Era Normal Baru

Surabaya (13/04/22), Hari kedua konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya berjalan dengan lancar. Pada hari kedua ini, lebih memfokuskan pada tema pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesehatan mental pada era normal baru serta mengundang pembicara yang kompeten dalam bidangnya.. Pada  plenary session kami mengundang DR. Ummu Atiyah (Universiti Utara Malaysia) dan DR. Zainal Abidin Bagir (CrCS, Universitas Gadjah Mada, Indonesia) sebagai pembicara. Dr. Ummu Atiyah berbicara tentang kebangkitan dan inovasi ekonomi digital untuk pemberdayaan perempuan di era pasca pandemi. Beliau menjelaskan bahwa perempuan mempunyai potensi besar sebagai motor penggerak pemulihan ekonomi, terlebih pada masa normal baru saat ini. Pemberdayaan perempuan khususnya pada sektor ekonomi yang inklusif dan berperspektif gender merupakan jalan bagi perempuan menuju kesetaraan dan lepas dari kondisi yang diskriminatif. Dengan mencetak perempuan yang mandiri secara finansial, mempunyai beberapa manfaat yaitu bisa meningkatkan kesejahteraan dan memberikan sarana bagi perempuan untuk keluar dari situasi kekerasan sekaligus mencegah terjadinya tindak kekerasan dalam rumah tangga.

Setelah DR. Ummu Atiyah selesai memaparkan materinya, kemudian dilanjutkan oleh narasumber ke dua yaitu DR. Zainal Abidin Bagir. Materi yang beliau angkat tentang Demokrasi dan Pembatasan Kebebasan di Masa Pandemi Covid-19. Beliau menjelaskan pada saat ini kita harus siap menerima keadaan normal baru akibat dari covid 19. Meskipun demikian, tidak semua orang siap menghadapi situasi tersebut. Ada beberapa masalah yang muncul akibat pandemi covid 19 ini, dan berdampak pada kesehatan mental masyarakat, dimana banyak diantara penduduk yang menderita depresi dan stres. Hal ini dikarenakan masyarakat yang menghabiskan lebih banyak waktunya di rumah, karena pembatasan – pemabatasan ruang gerak yang di lakukan pemerintah. Dalam tema hari kedua konferensi ini menunjukkan bahwa pandemi covid tidak hanya mengalami krisis dari sisi kesehatan, melainkan juga mengalami krisis dari berbagai dimensi. Oleh karena itu perlu kepedulian terhadap kesehatan mental masyarakat dan pemberdayaan perempuan, hal ini untuk membangkitkan kembali kepedulian dan semangat kaum perempuan dunia tanpa memperhatikan latar belakang serta untuk memberikan kesadaran peran penting mereka untuk berdaya. Kemudian pada sesi tanya jawab, tidak kalah seru dan interaktif seperti hari pertama. Peserta sangat tertarik kepada materi yang telah di sampaikan oleh kedua narasumber. Seperti halnya hari pertama, hari kedua ini setelah plenary session selesai, dilanjutkan pada parallel session. Dapat disimpulkan rangkaian acara konferensi Internasional yang di selenggarakan oleh FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya berjalan dengan sukses dan lancar. (Masitah).