
Program Asistensi Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di berbagai satuan pendidikan, baik formal, nonformal, maupun informal. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengajar mahasiswa, memperkaya pengalaman akademik, serta membantu dosen atau guru dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini umumnya diikuti oleh mahasiswa semester VI yang akan segera terjun ke dunia kerja, sehingga mereka dilatih untuk mengajar secara langsung di sekolah-sekolah yang telah ditentukan.
Dalam program ini, mahasiswa diberikan beberapa pilihan sekolah sebagai tempat mengajar. Namun, penempatan akhir tetap ditentukan berdasarkan keputusan panitia, sehingga tidak semua mahasiswa akan ditempatkan di sekolah yang mereka inginkan. Jika mendapatkan penempatan yang dirasa kurang sesuai, mahasiswa dapat mengajukan permohonan perpindahan, terutama jika lokasi sekolah terlalu jauh. Setelah daftar penempatan diumumkan, mahasiswa akan dibagi ke dalam kelompok yang akan bekerja sama selama program berlangsung. Setiap kelompok dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mengadakan rapat untuk membentuk struktur kepengurusan, seperti ketua, sekretaris, bendahara, dan tim dokumentasi.
Sebelum terjun langsung ke sekolah, mahasiswa akan mengikuti sesi pembekalan agar lebih siap dalam menjalankan tugasnya. Pembekalan ini mencakup pemahaman tentang teknik mengajar, pembuatan perangkat pembelajaran, serta strategi menghadapi tantangan di kelas. Setelah itu, sebelum pemberangkatan ke sekolah, diadakan upacara pelepasan yang dipimpin oleh dekan bersama rektor sebagai simbol dimulainya program. Program Asistensi Mengajar biasanya berlangsung selama 3–4 bulan. Pada hari pertama di sekolah, dilakukan upacara penerimaan oleh pihak sekolah sebagai bentuk penyambutan mahasiswa. Selama program berlangsung, mahasiswa tidak hanya mengajar tetapi juga melakukan wawancara dengan para guru untuk memahami lebih dalam tentang sistem dan budaya sekolah yang mereka tempati.
Proses mengajar dalam program ini dilakukan secara bertahap, mulai dari tahap terbimbing hingga mandiri, dengan persentase peningkatan tanggung jawab secara progresif (25%, 50%, 75%, hingga 100%). Sebelum mengajar, mahasiswa perlu melakukan berbagai persiapan, seperti menyusun modul ajar, memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, serta menggunakan media pembelajaran yang menarik guna meningkatkan antusiasme siswa. Beberapa metode yang dapat diterapkan antara lain diskusi kelompok dan tugas proyek, yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Sebagai bentuk apresiasi, mahasiswa juga dapat memberikan reward kepada siswa yang aktif dan berprestasi di kelas. Dengan adanya Program Asistensi Mengajar ini, mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mengajarnya, memahami dinamika di dunia pendidikan secara langsung, serta memperoleh pengalaman berharga yang akan menjadi bekal dalam karier mereka di masa depan.
