Column

Kajian Kitab Arba’in Nawawi yang diselenggarakan di Masjid Raya Ulul Albab pada Senin, 3 Maret 2025, merupakan langkah strategis dalam membangun kualitas keimanan dan akhlak umat Islam, khususnya para mahasiswa atau mahasantri di lingkungan akademik UIN Sunan Ampel Surabaya. Kehadiran Prof. Dr. KH. Saiful Jazil, M.Ag., sebagai pemateri pada hari pertama menambah bobot keilmuan kajian ini, terlebih dengan pembahasan dua hadis fundamental dalam Islam: hadis tentang niat dan amal serta hadis tentang Islam, Iman, dan Ihsan.

Prof. Dr. KH. SAIFUL JAZIL, M.Ag
(Kepala Pusat Ma’had al-Jami’ah UIN Sunan Ampel Surabaya)

Hadis pertama, “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya”, memberikan landasan kuat bagi setiap Muslim dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dengan penuh keikhlasan. Konsep niat yang lurus ini tidak hanya berlaku dalam ibadah ritual, tetapi juga dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan interaksi sosial. Dalam konteks akademik, hadis ini mengajarkan bahwa ilmu yang dipelajari dan diajarkan harus dilandasi dengan niat mencari ridha Allah, bukan sekadar mengejar gelar atau pengakuan.
Sementara itu, hadis kedua yang menjelaskan konsep Islam, Iman, dan Ihsan memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya menjalankan agamanya. Islam sebagai rukun lahiriah, Iman sebagai aspek keyakinan, dan Ihsan sebagai dimensi spiritual yang menyempurnakan kehidupan beragama. Hadis ini menekankan pentingnya keseimbangan antara aspek syariat dan spiritualitas, yang jika diterapkan secara benar akan melahirkan pribadi Muslim yang berakhlak mulia dan memiliki kesadaran tinggi akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupannya.
Kajian ini tidak hanya bermanfaat bagi para mahasantri Ma’had UIN Sunan Ampel, tetapi juga bagi masyarakat umum yang ingin memperdalam pemahaman keislaman mereka. Hal ini menunjukkan bahwa akses terhadap ilmu agama seharusnya tidak terbatas hanya pada kalangan akademik, tetapi juga harus melibatkan seluruh elemen masyarakat agar terbentuk lingkungan yang lebih religius, berakhlak, dan berkualitas.
Dalam era modern yang penuh tantangan ini, kajian semacam ini sangat relevan untuk kembali menanamkan nilai-nilai Islam yang autentik dalam kehidupan sehari-hari. Semoga inisiatif seperti ini terus berlanjut dan semakin meluas, sehingga ajaran-ajaran Rasulullah dapat menjadi pedoman bagi umat Islam dalam membangun peradaban yang lebih baik.