Surabaya, 12 Februari 2025 – Pelatihan dan Pendidikan Mediator Angkatan II Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Ampel Surabaya kembali digelar pada hari kedua dengan penuh antusiasme. Kegiatan ini masih merupakan bagian dari kolaborasi yang erat antara Pusat Studi Konstitusi dan Legislasi (PUSKOLEGIS) FSH UINSA dan Asosiasi Mediator Syariah Indonesia. Seperti pada hari pertama, kegiatan hari kedua diikuti dengan semangat tinggi oleh peserta yang berasal dari berbagai kalangan, baik dari internal FSH UINSA maupun berbagai peserta eksternal yang tertarik untuk mendalami mediasi sebagai solusi penyelesaian sengketa tanpa melibatkan proses litigasi. Dengan fokus pada pemberian pengetahuan praktis yang langsung dapat diterapkan, pelatihan ini bertujuan untuk mencetak mediator yang tidak hanya kompeten secara teori, tetapi juga siap untuk menjalankan tugas-tugas mediasi di lapangan.

Pada sesi pagi yang penuh semangat, pelatihan dimulai dengan materi Pemetaan dan Analisa Konflik, yang disampaikan oleh Dr. Mukhamad Hasan, SHI., MSI., CM. Dr. Hasan memberikan wawasan tentang pentingnya menganalisis konflik secara mendalam sebelum memulai proses mediasi. Peserta diajarkan untuk mengidentifikasi berbagai elemen dalam konflik yang dapat menjadi titik tekan dalam penyelesaian sengketa. Dr. Hasan juga menekankan pentingnya memahami latar belakang dan faktor-faktor yang memicu konflik agar mediator dapat lebih efektif dalam mencari solusi. Materi ini menjadi dasar penting yang harus dikuasai oleh setiap mediator agar mereka bisa mengelola konflik dengan tepat dan memberikan solusi yang konstruktif.

Selanjutnya, sesi Identifikasi Masalah dan Menyusun Agenda Mediasi dipandu oleh Yusuf Wibisono, SHI., MSI., CM. Pada sesi ini, peserta diberi pemahaman mendalam tentang bagaimana cara mengidentifikasi permasalahan inti yang menjadi akar dari sebuah sengketa. Yusuf menekankan bahwa pengidentifikasian masalah yang tepat adalah langkah awal yang sangat krusial dalam mediasi, karena hal ini akan menentukan jalannya proses mediasi selanjutnya. Selain itu, peserta juga dilatih untuk menyusun agenda mediasi yang jelas dan terstruktur. Penyusunan agenda yang baik memungkinkan mediator untuk menjaga jalannya diskusi tetap fokus dan terarah, serta memastikan bahwa semua isu penting dapat dibahas dan diselesaikan dengan adil.
Setelah itu, sesi dilanjutkan dengan materi Kaukus, Mengatasi Kebuntuan, dan Mengembangkan Alternatif Solusi yang disampaikan oleh Dr. Agus Suprianto, SH., SHI., MSI., CM. Dalam sesi ini, Dr. Agus mengajak peserta untuk memahami konsep kaukus, yaitu pertemuan terpisah antara mediator dan masing-masing pihak yang bersengketa. Metode ini sangat berguna ketika terjadi kebuntuan dalam proses mediasi. Peserta diberikan pemahaman tentang bagaimana mengatasi kebuntuan dengan pendekatan yang bijaksana serta bagaimana mengembangkan alternatif solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Dr. Agus menekankan bahwa seorang mediator harus memiliki keterampilan dalam mencari solusi kreatif dan adil, yang bukan hanya menguntungkan satu pihak, tetapi dapat memuaskan kedua belah pihak yang bersengketa.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan materi Tahapan, Pembukaan, dan Mengakhiri Mediasi yang disampaikan oleh Dr. Adiyono, SHI., MHI., CM. Dalam sesi ini, Dr. Adiyono memberikan panduan yang sangat penting mengenai tahapan-tahapan dalam mediasi, dari mulai pembukaan mediasi yang baik hingga cara mengakhiri proses mediasi secara efektif. Pembukaan mediasi yang baik dapat menciptakan suasana yang kondusif, di mana pihak-pihak yang bersengketa merasa nyaman dan percaya untuk membuka komunikasi. Begitu juga dengan cara mengakhiri mediasi, Dr. Adiyono menekankan pentingnya membuat kesepakatan yang jelas dan dapat diterima oleh semua pihak, yang menjadi kunci keberhasilan dalam proses penyelesaian sengketa.
Pada sesi berikutnya, Dr. Thalis Noor Cahyadi, SHI., SH., MA., MH., CM. memberikan materi yang sangat berharga mengenai Merancang Kesepakatan Perdamaian. Dalam sesi ini, peserta dilatih untuk merancang sebuah kesepakatan yang tidak hanya legal, tetapi juga memiliki dimensi keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Dr. Thalis menjelaskan pentingnya merancang kesepakatan yang mencerminkan hasil dari mediasi secara adil dan dapat dipertanggungjawabkan. Kesepakatan perdamaian yang baik harus mengakomodasi kepentingan kedua belah pihak, serta memastikan bahwa kesepakatan tersebut dapat dijalankan secara praktis setelah mediasi selesai.
Sebagai penutup kegiatan hari kedua, peserta diajak untuk mengikuti Pemutaran Film dan Analisa Kasus, yang dikoordinasikan oleh Dr. Mukhamad Hasan, SHI., MSI., CM. Dalam sesi ini, peserta diberikan kesempatan untuk mengamati dan menganalisa kasus-kasus nyata yang melibatkan mediasi. Dengan melihat langsung bagaimana proses mediasi diterapkan dalam konteks yang lebih nyata, peserta dapat lebih mudah mengaitkan teori yang telah dipelajari dengan praktik yang sesungguhnya. Diskusi mengenai kasus-kasus tersebut memberikan wawasan berharga mengenai tantangan yang dihadapi oleh mediator di lapangan, serta bagaimana cara mengatasi berbagai hambatan yang muncul selama proses mediasi.
Hari kedua pelatihan ini berlangsung dengan sangat produktif dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai teknik-teknik lanjutan dalam proses mediasi. Para peserta diharapkan dapat mengaplikasikan keterampilan yang diperoleh dalam berbagai situasi mediasi yang mereka hadapi, baik dalam konteks hukum maupun dalam penyelesaian sengketa lainnya. Pelatihan ini akan terus berlanjut dengan sesi-sesi berikutnya hingga tanggal 13 Februari 2025, dengan harapan dapat melahirkan mediator yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan peran penting mereka di dunia hukum dan penyelesaian sengketa di Indonesia.
Reportase: George As’ad Haibatullah El Masnany
Redaktur: George As’ad Haibatullah El Masnany
Desain Foto: Annisa Rahma Fadila