
Dr. Taufiqurrohman, M.Pd.I., membuka acara dengan menyampaikan pesan kepada para peserta. Mewakili Kepala Pusat Pengembangan Bahasa yang belum dapat hadir di awal sesi, ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah kesempatan bagi para volunteer untuk mengasah keterampilan, memperluas jaringan, serta mengembangkan kapasitas diri dalam lingkungan profesional.
“Pada beberapa bulan ke depan, teman-teman akan bersama-sama mendapatkan pengalaman dan berbagai tugas baru. Bagi yang sudah memiliki banyak kesibukan di luar, silakan mengatur waktu dengan baik. Kami tidak ingin kegiatan di PPB ini mengganggu perkuliahan atau aktivitas lainnya,” pesannya.
Ia juga mengingatkan bahwa peran volunteer sangat vital dalam mendukung operasional dan pengembangan layanan PPB. Maka, komitmen dan kedisiplinan menjadi aspek penting yang harus dijaga oleh setiap volunteer.
Pada acara ini, juga terdapat sesi sosialisasi dan pemaparan tugas serta layanan yang dipandu oleh Taufiqurrohman dan Fakhrizal, S.Kom. Sesi ini menjadi bagian penting dalam membekali para volunteer dengan pemahaman mendalam mengenai peran dan tanggung jawab mereka di PPB.
Taufiqurrohman menjelaskan tugas umum dan kode etik yang harus ditaati oleh para volunteer, serta poin kinerja sebagai indikator kelayakan mendapatkan sertifikat. Ia juga membahas kebijakan pengulangan IBA IBI sebagai bagian dari layanan akademik.
Sementara itu, Fakhrizal, S.Kom., selaku staf bidang IT, memaparkan peran volunteer dalam mendukung layanan PPB, menekankan pentingnya koordinasi dan ketelitian, terutama dalam administrasi dan teknologi informasi. Ia juga memberikan sosialisasi mengenai prosedur layanan sertifikat hilang agar volunteer dapat memberikan informasi yang akurat kepada mahasiswa dan pihak terkait.
Setelah sesi pemaparan dan sosialisasi layanan, Dr. Mohammad Budiono, selaku Kepala PPB, hadir dan menyampaikan sambutannya. Ia mengapresiasi kontribusi para volunteer angkatan sebelumnya serta menyampaikan harapan agar para volunteer baru dapat berperan aktif dalam mendukung layanan PPB.
“Kami berterima kasih atas segala bantuan teman-teman selama ini. Untuk volunteer baru, kami berharap kalian bisa memberikan kontribusi terbaik. Jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama kalian berada di sini, kami memohon maaf sebesar-besarnya,” tuturnya.
Sesi kemudian berlanjut dengan Focus Group Discussion (FGD), di mana para volunteer dibagi ke dalam divisi masing-masing. Dalam sesi ini, mereka mendapatkan pengarahan lebih mendalam mengenai tugas spesifik yang akan dijalankan sesuai dengan bidang yang dipilih. FGD ini bertujuan untuk memastikan setiap volunteer memahami peran serta tanggung jawabnya secara lebih detail, sehingga dapat menjalankan tugas dengan optimal.
Program Volunteer Training Batch 6 mencerminkan kolaborasi yang solid antara mahasiswa, dosen, dan tim Pusat Pengembangan Bahasa UINSA. Para volunteer PPB UINSA berperan sebagai mitra strategis dalam mengelola pembaruan media sosial serta mendukung digitalisasi berbagai layanan, memungkinkan PPB untuk terus berkembang sebagai lembaga yang unggul, inovatif, dan responsif terhadap perkembangan zaman. Acara ini ditutup dalam suasana penuh keakraban melalui sesi ramah tamah, yang tidak hanya mempererat hubungan antar volunteer, tetapi juga memperkuat komitmen bersama dalam mendukung misi PPB UINSA sebagai pusat layanan bahasa yang Kompetitif, Profesional, Adaptif, dan Kreatif.