Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FTK UINSA memiliki misi untuk (1) menyelanggarakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas, berbasis media pembelajaran, berdaya saing, dan berkarakter Islam bagi calon guru Bahasa Inggris; (2) mengembangkan penelitian pendidikan dan keilmuan Bahasa Inggris yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan dunia pendidikan; (3) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk pengembangan kompetensi guru Bahasa Inggris. Hal ini disampaikan oleh Rakhmawati, M. Pd. pada kegiatan Research Discussion Forum (RDF) Series 31 pada Kamis, 14 November 2024. Kegiatan RDF merupakan salah satu bentuk upaya dari Prodi PBI untuk terus mengembangkan penelitian pendidikan dan keilmuan. Topik yang dibahas pada RDF kali ini terkait dengan penggunaan media oleh calon guru untuk memfasilitasi pembelajran kosakata Bahasa Inggris di sekolah setingkat SD di Thailand. Topik ini selaras dengan misi pertama program studi.
Hadir sebagai pemateri pada kegiatan RDF kali ini adalah Diva Nada Maulidya, S. Pd. dan Fahmy Imaniar, M. Pd. yang memaparkan hasil penelitian kolaboratif mereka yang berjudul The Utilization of Instructional Media Used by Indonesian Pre-Service English Teachers to Facilitate Students’ English Vocabulary Learning: Thai Primary Student EYL. Berkolaborasi dengan tiga penulis lain Afida Safriani, Ph. D, Rakhmawati, M. Pd. dan Sigit Pramono Jati, M. Pd, tujuan penelitian adalah mengeksplorasi jenis-jenis media yang digunakan oleh praktikan dan strategi praktikan dalam mengajar kosakata Bahasa Inggris di sekolah Santi Witya Serong School, Pattani, Thailand.
Melalui studi kasus, data penelitian dikumpulkan melalui interview kepada tiga praktikan yang sedang melaksanakan praktik mengajar pada sekolah Santi Witya Serong School, Pattani, Thailand dan observasi kegiatan pembelajaran. Data menunjukkan ada beberapa media yang digunakan oleh para praktikan ini. Diantaranya adalah gambar cetak, gambar animasi dan board game. Sementara strategi yang digunakan diantaranya adalah drilling dan PPP (presentation, practice and production).
Diseminasi hasil penelitian yang telah terpublikasi pada Linguistic, English Education and Art (LEEA) Journal Volume 7 Nomor 1, Juli-Desember 2023 ini mampu menginisiasi diskusi yang cukup hangat terkait topik. Beberapa peserta menanyakan tentang tantangan yang dihadapi di lapangan sementara peserta yang lain menanyakan tentang cara praktikan memilih media dan apa kelemahan dari medianya. Ada juga yang ingin belajar bagaimana agar memiliki persiapan yang baik sebelum melaksanakan kegiatan service learning internasional. Beberapa tantangan yang refleksikan oleh narasumber diantaranya adalah kendala perbedaan bahasa dan kurangnya fasilitas. Namun ini dapat diatasi dengan adanya guru pamong yang membantu untuk menerjemahan dan menyediakan fasilitas yang paling mungkin untuk digunakan.
Agar calon praktikan yang tertarik untuk mengikuti kegiatan service learning internasional lebih siap, narasumber menyarankan untuk mencari banyak informasi bukan saja terkait program namun juga terkait calon tempat pelaksanaan. Hal ini penting agar peserta memiliki informasi yang cukup tentang apa saja yang harus disiapkan dan siap untuk menghadapi tantangan dan hambatan yang mungkin muncul. Meskipun praktikan telah berupaya menyiapkan media dengan baik namun ada saja kelemahannya misalnya kurangnya jumlah media dan kesulitan mengelola. Hal ini karena media yang digunakan dianggap siswa cukup menarik sehingga sering terjadi rebutan dan kelas yang lumayan ramai. Namun sebenarnya justru ini menunjukkan bahwa media telah dapat membuat suasana kelas menjadi hidup. Semoga denga RDF ini banyak calon peserta service learning internasional yang terinspirasi untuk mengikuti program and menyiapkan modal pengetahuan dan keterampilan terbaik mereka. PBI, Yes, We Can. (SA)