Tabel. Evaluasi Kurikulum

No

Tahap Evaluasi

Kinerja Mutu

Standar Kinerja Mutu

Kesenjangan

Tindak Lanjut

1

Analisis Kebutuhan

1. Profil Lulusan 2. Bahan Kajian

1. Profil Lulusan: Sesuai level 6 KKNI dan SN-Dikti, serta selaras dengan Visi Prodi (pakar/analis pemikiran Islam wasathiyah, peneliti, pemberdaya masyarakat berbasis integrasi Twin Towers). Profil harus dirumuskan bersama stakeholders (ulama, akademisi, alumni, pengguna lulusan). 2. Bahan Kajian: Harus mencakup kedalaman ilmu turats, keluasan filsafat, dan relevansi pemikiran Islam kontemporer untuk menjawab tantangan zaman dan mendukung paradigma Twin Towers.

1. Profil Lulusan: Terlalu umum, kurang spesifik, dan belum sepenuhnya menjawab kebutuhan pengguna atau kekhasan Visi Prodi. 2. Bahan Kajian: Mungkin masih terkotak-kotak (belum terintegrasi), kurang merespons isu-isu aktual, atau belum terpetakan secara sistematis untuk mendukung setiap elemen profil lulusan.

1. Perumusan Ulang Profil Lulusan: Mengadakan lokakarya bersama stakeholders untuk mendefinisikan profil yang tajam, spesifik, dan terukur. 2. Pemetaan Bahan Kajian: Mengidentifikasi dan memetakan body of knowledge yang relevan, memastikan adanya integrasi keilmuan (Twin Towers) pada setiap bahan kajian.

2

Desain & Pengembangan Kurikulum

Dokumen Kurikulum (Struktur & Keterkaitan)

1. Prinsip OBE: Mengacu pada SN-Dikti, kurikulum harus berorientasi pada Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). 2. Constructive Alignment: Ada keterkaitan logis dan kokoh antara CPL, Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK), Metode Pembelajaran, dan Metode Asesmen. 3. Fleksibilitas MBKM: Mengalokasikan hak belajar mahasiswa 1 semester di luar prodi sesuai Permendikbud No. 3/2020.

1. Dokumen kurikulum belum secara penuh berorientasi pada pemenuhan CPL. 2. Asesmen dan metode pembelajaran tidak dirancang secara eksplisit untuk mengukur CPL. 3. Skema MBKM belum terintegrasi dengan baik dengan aspek-aspek dalam kurikulum.

1. Perancangan CPL: Merumuskan CPL (Sikap, Keterampilan Umum, Keterampilan Khusus, Pengetahuan) yang merupakan turunan langsung dari Profil Lulusan. 2. Desain Struktur Kurikulum: Mengembangkan mata kuliah berbasis CPMK yang mendukung CPL. Menyusun Peta Kurikulum yang menunjukkan kontribusi setiap MK terhadap CPL. 3. Desain Skema MBKM: Merancang skema pertukaran pelajar, magang, riset, atau asistensi mengajar yang relevan dengan profil lulusan.

3

Sumber Daya Manusia & Sarana

1. Dosen 2. Sarana & Prasarana

1. Dosen: Kompetensi dosen harus relevan dengan keilmuan Aqidah-Filsafat yang integratif (Twin Towers) dan menguasai metode pembelajaran berpusat pada mahasiswa (Student-Centered Learning / SCL). 2. Sarana: Tersedianya akses terhadap literatur klasik dan kontemporer, jurnal internasional, serta platform e-learning untuk mendukung pembelajaran inovatif.

1. Dosen: Kompetensi dosen masih parsial (belum integratif). Masih dominan menggunakan metode ceramah (teacher-centered). 2. Sarana: Keterbatasan akses terhadap sumber-sumber rujukan digital internasional yang mutakhir.

1. Peningkatan Kapasitas Dosen: Menyelenggarakan workshop penyusunan RPS berbasis OBE, metode SCL (PBL, Case Method), dan teknik asesmen autentik. 2. Peningkatan Sarana: Melanggan database jurnal internasional (seperti JSTOR, Project MUSE) dan memperkaya koleksi perpustakaan dengan literatur kunci yang mendukung visi prodi.

4

Proses Pelaksanaan Kurikulum

1. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 2. Proses Pembelajaran 3. Instrumen & Proses Penilaian (Asesmen)

1. RPS: Lengkap sesuai standar SN-Dikti, memuat CPMK, bahan kajian, metode, estimasi waktu, pengalaman belajar mahasiswa, dan bobot penilaian yang jelas. 2. Pembelajaran: Interaktif, kolaboratif, dan variatif, menggunakan metode SCL. 3. Asesmen: Otentik, transparan, dan mampu mengukur ketercapaian CPMK. Menggunakan rubrik penilaian yang jelas.

1. RPS: Bersifat administratif, tidak menjadi panduan nyata dalam pembelajaran. 2. Pembelajaran: Didominasi metode ceramah satu arah. 3. Asesmen: Cenderung hanya mengukur aspek kognitif level rendah (hafalan) melalui UTS/UAS. Tidak ada rubrik penilaian yang jelas.

1. Workshop Wajib RPS OBE: Mewajibkan seluruh dosen menyusun RPS yang detail dan sesuai standar. 2. Implementasi & Monev SCL: Mendorong penerapan metode pembelajaran inovatif dan melakukan monitoring & evaluasi (Monev) proses belajar mengajar secara berkala. 3. Pengembangan Bank Soal & Rubrik: Membuat lokakarya penyusunan instrumen asesmen autentik (misal: rubrik esai, penilaian proyek, penilaian presentasi) yang terkalibrasi.

5

Evaluasi & Capaian Kurikulum

1. Ketercapaian CPL 2. Umpan Balik Stakeholders 3. Tracer Study

1. Evaluasi: Adanya mekanisme evaluasi ketercapaian CPL secara langsung (nilai, tugas, proyek) dan tidak langsung (tracer study, survei pengguna lulusan). 2. Siklus PPEPP: Hasil evaluasi menjadi dasar untuk perbaikan berkelanjutan (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, Peningkatan). 3. Tracer Study: Mengukur relevansi kompetensi lulusan dengan dunia kerja/profesi dan kesesuaian dengan profil lulusan yang ditetapkan.

1. Ketercapaian CPL: Tidak pernah diukur secara formal. 2. Evaluasi Kurikulum: Bersifat insidental, bukan siklus yang terencana. 3. Tracer Study: Hanya melacak status pekerjaan, bukan relevansi kompetensi.

1. Mengembangkan Sistem Monev Kurikulum: Membuat sistem untuk mengukur ketercapaian CPL setiap semester dan setiap tahun. 2. Redesain Instrumen Tracer Study: Menyesuaikan kuesioner tracer study dan survei pengguna lulusan agar secara eksplisit menanyakan penguasaan kompetensi yang ada di CPL. 3. Rapat Tinjauan Kurikulum Berkala: Menjadwalkan rapat tinjauan kurikulum tahunan yang melibatkan dosen, mahasiswa, alumni, dan pengguna untuk menindaklanjuti hasil evaluasi.