FAKULTAS KEDOKTERAN
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Follow us:

Tentang

Fakultas Kedokteran UIN Sunan Ampel Surabaya

Tentang Fakultas Kedokteran UIN Sunan Ampel Surabaya

Rencana pengembangan UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki komitmen untuk mengambil peran dan berkontribusi untuk bangsa dalam penyediaan tenaga kesehatan serta ingin meningkatkan mutu pelayanan kesehatan untuk bangsa melalui rencana pembukaan FK UINSA di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) 2005 – 2025, dinyatakan bahwa dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, maka kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan peningkatan daya beli keluarga/masyarakat adalah tiga pilar utama untuk meningkatkan kualitas SDM dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Pada penyelenggaraan pembangunan kesehatan, juga memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan IPTEK, serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral.

UINSA yang mempunyai jejaring pondok pesantren di Jawa Timur ikut berusaha menanggulangi masalah tersebut dengan mendirikan Fakultas Kedokteran UINSA yang mempunyai keunggulan di bidang kedokteran penyakit pada komunitas pesantren. UINSA telah berproses untuk mendirikan Fakultas kedokteran dari tahun 2013, namun hingga saat ini belum bisa terealisasi.

Pada tahun 2017, UINSA kembali mengajukan pendirian fakultas kedokteran mengadakan beberapa audiensi. Audiensi pertama dilaksanakan dengan narasumber dari Universitas Hasanudin dan Universitas Airlangga. UINSA juga melaksanakan audiensi lanjutan dengan mengundang beberapa stakeholder terkait, seperti pihak RS di Surabaya dan Sidoarjo, IDI, Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Berdasarkan hasil audiensi maka UINSA melakukan kerja sama dengan RS Bhayangkara Surabaya dan RS Siti Hajar Sidoarjo sebagai rumah sakit utama Pendidikan serta bekerja sama dengan RSI Jemursari Surabaya sebagai RS satelit. Beberapa dokter dari rumah sakit tersebut juga akan menjadi dosen tetap pada prodi kedokteran program sarjana FK UINSA. Setelah mendapatkan surat dukungan senat dan melengkapi semua dokumen kebutuhan, maka dilakukan pengajuan prodi kedokteran program sarjana pada tanggal 12 September 2017 dengan jumlah dosen tetap sebanyak 29 dokter spesialis dan dokter magister. Namun, pengajuan tersebut belum disetujui karena belum memenuhi persyaratan.

UINSA masih terus berkomitmen untuk terus membantu permasalahan kesehatan nasional dengan berusaha memenuhi kelengkapan persyaratan yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan Fakultas Kedokteran pada tahun 2023. Berbagai persiapan dilakukan dalam penyusunan dokumen pendirian FK UINSA dengan melibatkan stakeholder dari Kementerian Agama RI, Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI, Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Universitas Pendamping, Rumah Sakit Bangil Pasuruan sebagai Rumah Sakit Utama, Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, RS NU Tuban, RS Siti Hajar Sidoarjo, RS dr. Soetomo Surabaya, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Pemerintah Daerah (Gubernur Jawa Timur, Wali Kota Surabaya, Kecamatan Gunung Anyar), IDI (Ikatan Dokter Indonesia), LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah 7, MUI (Majelis Ulama Indonesia), para Pengasuh Pondok Pesantren di Wilayah Jawa Timur.

FK UINSA MENJAWAB MASALAH prevensi penyakit pada komunitas pesantren

Insights

Fakultas Kedokteran UIN Sunan Ampel Surabaya hadir untuk memberikan solusi strategis dalam pencegahan penyakit di komunitas pesantren. Dengan pendekatan berbasis kesehatan masyarakat yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam, FK UINSA mengembangkan program edukasi kesehatan, skrining dini, dan promosi perilaku hidup bersih dan sehat.

Melalui penelitian, kolaborasi dengan pesantren, dan pengabdian masyarakat, FK UINSA turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan pesantren yang sehat, mendukung para santri untuk belajar dengan optimal dan bebas dari risiko penyakit yang dapat dicegah