Sejarah Singkat Fakultas Dakwah dan Komunikasi​

Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) merupakan bagian integral dari sejarah berdirinya Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Konsepsi berdirinya Perguruan Tinggi Kegamaan di Jawa Timur dimulai pada tahun 1950, di mana sekelompok tokoh masyarakat muslim Jawa Timur memperjuangkan pendirian Perguruan Tinggi Keagamaan. Usaha ini mencapai puncaknya pada tahun 1961 ketika pertemuan di Jombang menghasilkan pembentukan panitia pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) beserta Fakultas Syariah di Surabaya dan Fakultas Tarbiyah di Malang.

Pada 9 Oktober 1961, didirikanlah Yayasan Badan Wakaf Kesejahteraan Fakultas Syariah dan Fakultas Tarbiyah, yang kemudian mendapat persetujuan Menteri Agama untuk berdirinya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri pada tanggal 28 Oktober 1961. Pada 1 Oktober 1965, terbitlah Surat Keputusan Menteri Agama tentang pendirian IAIN Sunan Ampel Surabaya, yang kemudian menjadi cikal bakal FDK.

Fakultas Dakwah dan Komunikasi secara resmi didirikan pada tanggal 30 September 1970 melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 256 Tahun 1970. Pembukaan resmi FDK terjadi pada 20 Maret 1971, dengan menerima 48 mahasiswa pada tahun akademik pertama. Hingga akhirnya, pada tahun 1976, FDK memiliki bangunan sendiri dengan fasilitas yang memadai.

Awalnya, FDK memiliki disiplin keilmuan tunggal dalam dakwah penyiaran agama Islam. Namun, pada tahun 1983, FDK membuka jurusan baru, yaitu Bimbingan Penyuluhan Masyarakat (BPM), yang kemudian berganti nama menjadi Bimbingan Penyuluhan Agama Islam (BPAI) dan kemudian menjadi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI). Pada tahun 2009, BPI berubah nama menjadi Bimbingan Konseling Islam (BKI).

Selanjutnya, pada tahun 1996, FDK mendirikan dua jurusan baru, yaitu Manajemen Dakwah (MD) dan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Seiring dengan rencana otonomi perguruan tinggi, pada tahun 2000, FDK membuka program studi baru seperti Sosiologi, Psikologi, dan Ilmu Komunikasi, sebagai upaya mengakomodasi perkembangan kebutuhan masyarakat.

Pergantian nama IAIN menjadi UIN pada tahun 2013 juga mempengaruhi perkembangan FDK, di mana beberapa program studi baru yang pernah berada di bawah FDK akhirnya dipindahkan ke fakultas lain di UIN. Namun, Program Studi Ilmu Komunikasi tetap berada di bawah naungan FDK.

FDK juga terlibat aktif dalam pembangunan masyarakat di Jawa Timur melalui pendidikan, pemberdayaan, dan peningkatan kesadaran literasi teknologi informasi. Seiring dengan visi dan misinya yang berkelanjutan, FDK terus mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan dakwah transformatif dan memberikan dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Dengan sejarah dan pengalaman panjangnya, FDK UIN Sunan Ampel Surabaya terus menjadi pusat pengembangan ilmu dakwah dan komunikasi yang berperan penting dalam membentuk generasi yang berkualitas dan mampu berkontribusi secara nyata bagi kemajuan masyarakat dan negara.