Socio Informatics Student Association
SEJARAH
Socio-Informatics Student Association (SSA) didirikan dan disetujui kaprodi Sistem Informasi UINSA pada tanggal 13 April 2022 atau 11 Ramadhan 1443 H. Tujuan dari SSA sendiri adalah memperkenalkan apa itu Socio Informatics yang membahas aspek-aspek sosial budaya dan teknologi informasi. Dengan pendekatan dari bawah ke atas, diharapkan pada kemudian hari Socio Informatics dapat dikenal oleh masyarakat luas dan mampu memberikan inspirasi penelitian dengan ruang lingkup yang lebih luas dan bervariasi. Selaras dengan tujuan ini, SSA memiliki tagline yaitu “Aspire to Inspire” yang berarti bercita-cita untuk menginspirasi.
Sejarah berdirinya SSA didasari oleh keresahan Mahasiswa Sistem Informasi (SI) UINSA mata kuliah peminatan Socio Informatics dan Bu Indri Sudanawati Rozas selaku dosen pengampu tentang dokumentasi pembahasan materi-materi yang telah dipelajari. Semua materi tidak tersimpan rapi ke dalam suatu repository dan tidak dapat diakses oleh masyarakat secara luas. Mengingat betapa kaya dan berharganya disiplin ilmu ini, Mahasiswa SI UINSA bersama dosen pengampu bersama-sama membentuk SSA.
LOGO SSA
Secara garis besar, logo SSA bermakna bergerak dari bawah bersama-sama dari Para Mahasiswa dan Tenaga Kependidikan untuk Masyarakat.
Lebih lengkapnya, logo SSA melambangkan :
- Dua Manusia yang melambangkan Mahasiswa dan Tenaga Kependidikan.
- Panah ke atas melambangkan pendekatan secara bottom-up (dari bawah ke atas).
- Warna coklat dan hijau melambangkan UINSA.
- Socio Informatics Student Association (SSA) merupakan nama dari komunitas.
- Aspire to Inspire merupakan tagline dari komunitas SSA.
Menurut Rob kling Socio Informatics adalah perspektif multi-disiplin. Peneliti informatika sosial fokus pada konsekuensi sosial dari desain, implementasi, dan penggunaan TIK melalui berbagai pengaturan sosial dan organisasi. Yang menarik adalah peran TIK dalam perubahan sosial dan organisasi. Para peneliti telah mempelajari aspek sosial komputerisasi selama lebih dari 25 tahun, menggunakan istilah seperti “analisis sosial komputasi”, “dampak sosial komputasi”, “kebijakan informasi”, “komputer dan masyarakat”, dan, baru-baru ini, “komputer -komunikasi yang dimediasi”
Pada intinya menurut Rob Kling socio informatics adalah bidang penelitian yang meneliti aspek sosial komputerisasi. Definisi yang lebih formal adalah ‘interdisipliner’ studi tentang desain, penggunaan, dan konsekuensi teknologi informasi yang memperhitungkan interaksinya dengan konteks kelembagaan dan budaya.’
Sistem informasi sendiri adalah tentang bagaimana suatu sistem yang mengkombinasikan antara aktivitas manusia dan penggunaan teknologi untuk mendukung manajemen dan kegiatan operasional. Sehingga antara sistem informasi dan informatika sosial cukup berkaitan. Dalam mempelajari Informatika sosial akan jauh lebih mudah untuk membuat sistem/teknologi yang sistem tersebut juga sangat dipengaruhi oleh budaya manusia
Socio Informatics – Ethic and Culture
Sebuah startup karya anak bangsa, apakah mampu menjawab berbagai masalah sosial akibat dari teknologi secara mendasar?
Mampukah teknologi memperkecil kesenjangan sosial? atau justru memperlebarnya?