Metode Pembelajaran Ilmu Kelautan
Proses pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya harus memenuhi karakteristik sebagai berikut: (a) interaktif, (b) holistik, (c) integratif, (d) saintifik, (e) kontekstual, (f) tematik, (g) efektif, (h) kolaboratif, dan (i) berpusat pada mahasiswa.
- Interaktif
Proses pembelajaran dapat dikatakan Interaktif apabila capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi multi arah antara mahasiswa dan dosen, mahasiswa dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan sumber belajar.
Proses pembelajaran di Prodi Ilmu Kelautan UINSA dilakukan multi arah, baik dari dosen ke mahasiswa maupun sebaliknya juga antar mahasiswa, melalui presentasi individu/kelompok, tanya jawab maupun diskusi aktif di ruang kelas hingga kegiatan asistensi.
- Holistik
Proses pembelajaran memiliki ciri holistik apabila proses pembelajaran tersebut mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.
Proses pembelajaran di Prodi Ilmu Kelautan UINSA diperkaya dengan mengeksplorasi permasalahan/isu terkait di bidang kelautan, baik dalam diskusi kelas hingga penugasan berupa pengamatan lapang, studi kasus, dan penugasan berbasis proyek.
- Integratif
Proses pembelajaran dapat dikatakan integratif apabila capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi dan memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
Proses pembelajaraan di Prodi Ilmu Kelautan UINSA tidak hanya berupaya mengembangkan ilmu pengetahuan yang integrated, yaitu proses “saling menyapa” antara satu disiplin dengan disiplin lain, tetapi juga mengintegrasikan kajian bidang keilmuan dengan Islam, serta norma dan nilai kebangsaan.
- Saintifik
Proses pembelajaran dapat dikatakan bersifat saintifik apabila capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
Prodi Ilmu Kelautan UINSA merupakan salah satu keilmuan sains yang tidak hanya mempelajari teori di dalam ruang kelas, namun juga memperdalam proses penggambaran masalah melalui praktik di laboratorium dan lapangan. Sebagian besar (95%) mata kuliah di Prodi Ilmu Kelautan UINSA berbasis praktikum, baik laboratorium maupun lapangan. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran di Prodi Ilmu Kelautan UINSA mengadopsi metode pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk berpikir ilmiah dan kritis dalam penyelesaian masalah, seperti studi kasus dan pembelajaran berbasis proyek yang selanjutnya menghasilkan bentuk pembelajaran berupa penelitian dan perancangan.
- Kontekstual
Proses pembelajaran dapat dikatakan kontekstual apabila capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.
Proses pembelajaran dalam lingkungan Prodi Ilmu Kelautan UIN Sunan Ampel melingkupi kegiatan belajar baik di ruang kelas, laboratorium, maupun lapangan. Melalui kegiatan pengamatan langsung, baik di laboratorium maupun lapangan, mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan keilmuannya serta berkontribusi terhadap penyelesaian permasalahan yang terjadi, terutama di tiap-tiap lokasi praktik lapangan dengan memperhatikan keunggulan dan kearifan lokal.
- Tematik
Tematik memiliki makna bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
Proses pembelajaran disesuaikan dengan karakter Prodi Ilmu Kelautan UIN Sunan Ampel yang mengarah pada keunggulan prodi di bidang pemberdayaan masyarakat pesisir, survey hidro-oseanografi, dan konservasi sumberdaya pesisir dan laut.
- Efektif
Proses pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum.
Efektifitas ketercapaian capaian pembelajaran di Prodi Ilmu Kelautan UINSA dilakukan dengan mengaplikasikan metode dan bentuk pembelajaran yang mengarah pada peningkatan keterampilan, seperti praktikum, project based dan kegiatan kolaboratif yang selanjutnya menunjang optimalisasi kurun waktu studi. Selain itu, mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan UINSA memiliki peluang untuk menyelesaikan masa studinya dalam kurun waktu 3,5 tahun melalui pembukaan mata kuliah skripsi yang selalu ditawarkan baik pada semester genap maupun ganjil.
- Kolaboratif
Proses pembelajaran dapat dikatakan kolaboratif apabila capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Proses pembelajaran di Prodi Ilmu Kelautan UINSA mendorong interaksi antar civitas akademik diantaranya melalui kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa sehingga mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kreatifitas, kepribadian, mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.
- Bepusat pada Mahasiswa
Proses pembelajaran dapat dikatakan berpusat pada mahasiswa apabila capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.
Setiap upaya pengembangan kurikulum hingga pengembangan kegiatan akademik di Prodi Ilmu Kelautan UINSA ditujukan pada peningkatan kemampuan akademik mahasiswa baik secara teori maupun keterampilan.
Sumber:
[1] Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi BAB II Pasal 10.
Pelaksanaan Praktikum Lapang dan Pengabdian Masyarakat di Kampung Kerapu Situbondo, Bentuk Pembelajaran Kolaboratif di Program Studi Ilmu Kelautan UIN Sunan Ampel
Program Studi Ilmu Kelautan UIN Sunan Ampel Surabaya melaksanakan kegiatan praktikum mata kuliah (MK) Koralogi pada Kamis, 23 Juni 2022 di perairan Kampung Kerapu, Situbondo. Kegiatan praktikum ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa peserta MK Koralogi untuk menunjang pemahaman materi yang telah didapat pada saat mengikuti MK Koralogi. Selain itu, mahasiswa diharapkan akan terbiasa dengan kegiatan penyelidikan, penemuan, inkuiri sekaligus pemecahan masalah melalui kegiatan praktikum lapang ini.
Di akhir kegiatan praktikum lapang ini juga dilakukan aksi bersih pantai dan laut (coastal clean-up) sebagai bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa bergotong-royong dengan masyarakat membersihkan area sekitar pesisir Kampung Kerapu, Situbondo dari sampah-sampah berserakan yang berpotensi merusak lingkungan. Sampah-sampah yang ditemukan di sekitar wilayah pesisir ini terdiri dari plastik, sterofoam, botol minuman, dan sisa-sisa alat tangkap yang digunakan nelayan sekitar seperti jaring, tali, dan masih banyak lagi.
Aksi bersih-bersih pantai dari sampah ini diharapkan dapat memberikan dampak yang baik bagi masyarakat dan juga wilayah pesisir pantai Kampung Kerapu, Situbondo. Selain membuat wilayah pantai dan sekitarnya semakin bersih, kegiatan ini diharapkan juga mendorong tidak hanya mahasiswa tetapi juga masyarakat sekitar pantai untuk semakin menjaga lingkungan sekitar mereka dari sampah.
Hal ini juga menunjukkan bahwa proses pembelajaran di Program Studi Ilmu Kelautan dilakukan secara kolaboratif. Capaian pembelajaran diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar mahasiswa sebagai individu pembelajar dengan masyarakat sebagai salah satu sumber belajar. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kreatifitas, kepribadian, serta kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.
Metode Focus Group Discussion (FGD) Menjadikan Mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan UINSA Lebih Aktif dalam Pembelajaran
Proses pembelajaran di Program Studi Ilmu Kelautan UINSA dilakukan secara interaktif. Capaian pembelajaran didapatkan dengan mengutamakan proses interaksi multi arah antara mahasiswa dan dosen, mahasiswa dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan sumber belajar.
Seperti terlihat pada pertemuan minggu ke-9 Mata Kuliah Pencemaran Laut (Senin, 25 April 2022) yang menerapkan model pembelajaran Focus Group Discussion, atau yang biasa dikenal dengan FGD. FGD merupakan salah satu model pembelajaran yang menerapkan metode diskusi.
Mahasiswa diminta membentuk tiga kelompok untuk mendiskusikan tema limbah kegiatan pengeboran minyak lepas pantai, limbah dari kapal serta tumpahan minyak di laut dan cara penanganannya. Masing-masing kelompok memperoleh satu tema dengan waktu diskusi selama kurang lebih 45 menit.
Mahasiswa dapat mengakses hasil-hasil penelitian berupa jurnal, prosiding, maupun laporan penelitian terkait sebagai bahan diskusi. Hasil diskusi kemudian dipresentasikan. Saat presentasi selesai, setiap kelompok diwajibkan untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan kepada kelompok penyaji.
“Model pembelajaran ini dapat merangsang mahasiswa untuk memikirkan hal-hal atau bahkan gagasan baru setelah mendengar hal yang disampaikan oleh mahasiswa lain”, ujar Mauludiyah, M.T., dosen pengampu MK Pencemaran Laut di Program Studi Ilmu Kelautan UINSA. “Selain itu, mahasiswa juga jadi lebih berani mengungkapkan atau berbicara tentang sesuatu hal setelah mendengar mahasiswa lain berbicara”, tambahnya.
Reza Dwi Diswantoro, mahasiswa semester 4 yang juga merupakan peserta MK Pencemaran Laut, menyampaikan bahwa suasana kelas menjadi lebih aktif dikarenakan adanya komunikasi dua arah. “Saya juga dapat menambah wawasan baru selain dari materi yang diberikan oleh dosen karena muncul pertanyaan-pertanyaan dari teman-teman yang dapat memicu saya dan kelompok saya untuk lebih berpikir kritis”, ungkap Reza.
Pembelajaran dengan menggunakan metode FGD juga merangsang mahasiswa untuk mengidentifikasi, memperoleh, dan menggali informasi yang banyak secara cepat serta berpotensi menghasilkan ide-ide untuk penelitian lebih mendalam.